Pertengkaran dengan pasangan semalam bisa jadi terbawa hingga pagi
hari bahkan mempengaruhi kerja sehari-hari. Kemacetan lalu lintas,
ditambah kendaraan mogok selain mengacaukan banyak rencana, juga bisa
mempengaruhi emosi sepanjang hari. Rekan kerja yang menjengkelkan atau
karyawan yang membandel, bisa juga membuat runyam emosi.
Ya! Banyak hal-hal yang membuat perasaan dan suasana hati menjadi
tidak enak. Seringkali kita tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Pokoknya, hati ini terasa ingin marah, cemas, jengkel dan bermacam-macam
emosi negatif lain bercampur aduk. Kita biasanya menyebutnya sebagai
“bad mood”. Dalam keadaan “bad mood”, hasil kerja tak akan baik.
Salah-salah hubungan kita dengan orang lain malah bertambah buruk.
Pendek kata, tak ada kebaikan yang bisa diberikan oleh “bad mood”. Jadi
sudah semestinya kita bisa meredakan “bad mood” yang sedang melanda diri
kita. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu kita meredakan
“bad mood”.
Sadari bahwa anda sedang mengalami badmood. Bila
anda tahu anda sedang marah, anda bisa menolong diri sendiri untuk
meredakan kemarahan. “Bad Mood” biasanya tidak gampang dijabarkan,
tetapi begitu anda mengalami suasana hati yang runyam, segera sadari
keadaan itu. Sadari juga efek dari “bad mood”; yaitu mutu kerja merosot,
kehilangan pelanggan, negoisasi gagal, dan banyak lagi yang buruk.
Tenangkan diri anda. Okay, anda sudah sadar bahwa
anda sedang terbakar dalam api “bad mood”. Sekarang, tenangkan diri
anda. Tarik nafas dalam-dalam berulang kali sampai ketegangan dalam diri
anda reda. Lakukan relaksasi sederhana, misal, bernafas secara teratur
sambil memejamkan mata. Atau berdoa agar anda diberi kesabaran.
Selesaikan persoalan anda sesegera mungkin. “Bad
mood” biasanya disebabkan oleh adanya persoalan. Menyelesaikan masalah
adalah pemecahan yang jitu. Jika anda bertengkar, segera selesaikan,
berdamailah dan saling maaf-memaafkan. Bila anda berbeda pendapat dengan
kolega, lakukan diskusi dengan kepala dingin. Jika acara anda
berantakan, lakukan janji ulang dan susun rencana baru. Jangan biarkan
persoalan terus menggantung, itu memperpanjang bad mood anda.
Bergerak, bergerak, dan bergeraklah. Jangan berdiam
diri. Bergeraklah. Lakukan olahraga ringan. Buat diri anda berkeringat
dan lelah. Bila anda diam saja, maka “ulat-ulat” emosi akan terus
menggerogoti pikiran dan membuat anda membayangkan yang tidak-tidak.
Bergerak, bergerak, dan bergeraklah.
Segarkan diri anda. Intinya sama dengan bergerak,
lakukan sesuatu agar diri anda segar. Minum air putih banyak-banyak.
Cuci muka dengan air segar. Makan dan minumlah sesuatu yang alami dan
segar, seperti jus jeruk. Tetapi jauhi alkohol. Ia takkan banyak
membantu, malah memperburuk saja. Jauhi gula, cokelat, makanan yang
mengenyangkan, softdrink, dan sebagainya. Ini justru membuat anda
kenyang, malas dan mengantuk. Kondisi demikian, alih-alih menjernihkan
pikiran anda, malah memperbesar “bad mood” saja.
Jauhi amarah, pikiran dan emosi negatif lain. Marah
dan emosi-emosi negatif menghabiskan energi. Bila anda merasa “bad mood”
sedang menyerang, kuatkan hati untuk tidak marah. Bersabarlah. Coba
pandang wajah “bad mood” anda di cermin. Tak menyenangkan bukan?
Bergembiralah dengan teman-teman. Sebaliknya, dekati
teman-teman anda yang bisa memberikan kegembiraan. Temukan “refreshing”
di sana. Tertawa dan tersenyumlah bersama mereka. Cegah “bad mood”
dengan membina hubungan yang baik dan sehat dengan teman-teman. Hidup
ini lebih mudah dilalui bersama mereka yang ceria ketimbang yang murung.
Jangan tenggelam dalam kesedihan.
Berusahalah untuk lebih menikmati hidup ini. Ya,
semua “kecelakaan” atau kekacauan itu adalah bagian dari hidup.
Terimalah itu apa adanya. Jangan berburuk sangka pada hidup ini. Pasti
ada pelajaran di balik semua kesulitan. Nikmati saja. ***
0 komentar:
Posting Komentar