3.11.12

Tips Melontarkan Humor Dalam Pergaulan


Semua orang suka bergembira. Salah satu cara menumbuhkan kegembiraan dalam pergaulan sosial adalah dengan menggunakan humor. Bagaimana hebatnya humor banyak dibahas oleh para pakar. Namun kita perlu tahu kapan dan bagaimana menyiasati humor secara baik dan tepat sasaran. Salah dalam berhumor, alih-alih memancing canda ria, malah menyinggung perasaan orang lain dan merusak suasana saja.
Sayangnya tidak semua orang dikaruniai kemampuan berhumor secara alami. Ada orang-orang yang tidak mudah menyampaikan sebuah cerita lucu menjadi lucu adanya. Bila anda termasuk orang yang demikian, maka jangan terlalu memaksakan diri. Humor yang baik bersifat spontan. Namun ada baiknya anda menyimpan beberapa humor yang anda kuasai dengan baik untuk menghidupkan suasana. Ada beberapa tips dalam menyampaikan humor secara baik dalam pergaulan kita di kantor, atau pergaulan sosial lainnya.
Kenali pendengar anda. Jangan langsung melontarkan humor, tetapi kenali terlebih dahulu dengan siapa anda sedang berbicara. Perkirakan bagaimana kemampuan mereka menanggapi humor anda. Dengan demikian anda mulai bisa menyusun beberapa skenario humor yang tepat pada pendengar atau orang-orang yang sedang terlibat di sana.
Perhatikan situasinya. Humor yang segar dan tepat pada sasaran biasanya bersifat topikal, dikenal baik oleh pendengar, dan sesuai dengan situasi. Karena itu pelajari situasinya. Humor paling lucu yang dilontarkan terlalu cepat akan kehilangan sensasinya. Meski pun humor sebaiknya spontan, namun anda bisa menyusun skenario dan membawa suasana semakin meriah.
Kuasai bahan humor yang akan sampaikan. Ini membutuhkan kemampuan alami anda. Ada banyak bahan humor yang bisa kita temui, namun menguasai bukan berarti sekedar hafal dan paham arus ceritanya. Anda juga perlu tahu bagaimana menyampaikannya melalui intonasi, mimik wajah, dan bahasa-bahasa tubuh lain. Anda juga bisa melibatkan orang lain untuk menunjang humor anda. Memang, bila humor itu sendiri sudah cukup “kuat”, meski disampaikan datar-datar saja, kelucuannya tetap terasa. Bila anda termasuk orang yang belum mampu melakukannya, kumpulkan humor-humor yang kuat, yang memang benar-benar lucu. Namun, jangan sekali-kali melontarkan humor dengan disertai kata-kata yang menunjukkan keraguan anda, misal, “Saya agak lupa humor ini, tapi.”
Berhumorlah tentang diri anda sendiri. Cara paling aman dalam berhumor adalah melontarkan humor tentang diri sendiri. Menertawakan diri sendiri sebenarnya cermin kekuatan kepribadian. Carilah sisi-sisi pengalaman diri anda yang patut dijadikan pelajaran melalui humor. Mengolok-olok orang lain mungkin bisa mengocok perut banyak orang, tetapi tak semua orang suka mendengarkannya. Bila anda suka mengolok-olok orang lain, jangan kecewa bila suatu saat anda akan diolok-olokkkan. Bergurau tentang orang lain tak selalu menumbuhkan simpati.
Hindari humor yang sensitif. Jangan bergurau tentang hal-hal yang sensitif. Humor tentang agama, suku, politik, seks, atau isue-isue sensitif lain sebaiknya dihindari. Ini bisa membahayakan diri anda sendiri. Mungkin mereka tertawa, tetapi anda tak tahu apa yang ada dalam diri mereka. Bila anda ingin melakukannya, evaluasi situasi dan pendengarnya baik-baik.
Jangan berlebih-lebihan. Jangan memaksakan diri dan berlebih-lebihan. Kendalikan diri anda baik-baik. Anda harus tahu kapan saatnya anda berhenti. Bila tiba saatnya untuk serius, maka tunjukkan perhatian.
Sampaikan humor untuk menarik perhatian. Tidak setiap saat kita harus bercanda. Dalam kehidupan formal, gunakan humor untuk menarik perhatian dari pendengar anda. Anda tidak harus menjadi pelawak setiap saat. Bila perhatian itu sudah anda raih, lanjutkan dengan tujuan anda yang semestinya. ***

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Blogroll