Hari ini dilema membaca koran, mengapa tidak pemimpin di kotaku, walikota palangkaraya sekarang mengharapkan meningkatkan pendapatan daerah dengan 'menjual' kotanya dengan miras.
Kalau tidak salah judul beritanya, ' Pemerintah akan Menertibkan Peredaran Miras '. Awalnya baca, wah bagus nih bakalan kejaga kota Palangkaraya dari cengkraman salah satu sumber rusaknya masyarakat. Tapi pandangan itu mulai memudar ketika masuk di tengah berita. Yang ditertibkan hanya miras yang berada di warung remang-remang. Tujuan utamanya untuk mencegah kegiatan 'esek-esek' terjadi dimasyrakat.
Lantas pada paragraf berikut, walikota malah menyarankan MIRAS boleh beredar tapi di diskotik atau dihotel-hotel guna menambah PAD (Pendapatan Daerah) Palangkaraya yang diperkirakan menjadi 700 juta dari 200 juta sebelumnya dan itu semua dari penjualan dan pajak MIRAS.
Bahkan untuk meningkatkan pendapatan, Walikota akan mengusahakan berdirinya hotel-hotel dan losmen tahun ini dalam jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya. Dari keputusan tersebut, terlihat sistem tebang pilih :( tanam sana tanam sini bagi yang bermodal.
Bapak wakil rakyat yang terhormat, kalau hal tersebut dilakukan, bapak seperti mengubur satu masalah dan membuka kuburan lainnya (Maaf istilah kuburan disini dipakai karena efek samping |efek utama seharusnya | dari alkohol adalah 'kematian' hehehe ^.^V ). Orang kecil yang berusaha mempertahankan hidupnya dengan cara membuka warung remang-remang yang mungkin punya banyak alasan dibaliknya karena tidak sanggup membuka usaha lain, malah dikubur atau 'dipateni' usahanya dan membuka gedung-gedung pencakar langit kepunyaan investor.
Padahal tidak sedikit juga yang melakukan kegiatan esek-esek disana. Saya dapat info dari temenku yang bekerja di salah satu Hotal berbintang di kota Palangkaraya, rata-rata bos berduit yang masuk ke hotel kemudian masuk kediskotiknya, selang berapa jam telah mengandeng seorang wanita ke kamar hotel. Apa yang selanjutnya terjadi aku pura-pura tidak tahu. (Maaf 'hotel' tersebut bukan untuk digeneralisasikan semua hotel di palangkaraya, banyak hotel di kota ini yang tidak ada diskotiknya.
0 komentar:
Posting Komentar